Kisah Pendakian di Gunung Pangrango
Mendaki gunung adalah salah satu liburan paling mengasikan. Gimana ga asik coba? Kita bisa melihat pemandangan dan bersahabat dengan alam selama pendakian. Siapa yang ga tau gunung Pangrango, ya..gunung dengan ketinggian 3019 MDPL ini menjadi pendakian pertama bagi Ridho El Bughury. Terletak diperbatasan Cianjur dan Bogor, tapi lebih masuk ke Cianjur sih. Lelah memang, tapi ini menjadi cerita yang seru bagi yang belum pernah Mendaki.
Beberapa menit dari basecamp, sudah diperlihatkan sebuah telaga yang indah, orang menyebutnya telaga biru. Walaupun tak begitu faham kenapa dinamakan telaga biru.
Aku saranin buat pendaki, kalo ingin mendaki bawalah perlengkapan yang lengkap yah, para pendaki menyebutnya logistik. Kecuali ga ngecamp diatas, atau istilahnya tektok (bulak-balik). Dan kalau membawa makanan yang amis-amis, usahakan setelah memasaknya buang bekasnya yang jauh dari tenda yah.. karena suka ada B2 (Babi hutan).
Ditengah perjalanan Mendaki gunung Pangrango pastinya bakal ketemu sama air terjun ini nih. Tapi jangan ambil minum disini, karena airnya tercampur dengan belerang dan takut berbahaya kalau diminum. Tenang nanti ada ko mata air khusus yang bisa untuk diminum.
Perjalanan sangat lama, berangkat dari basecamp setelah subuh, sampai dipuncak jam 4 sore. Itupun kita mendirikan tenda terlebih dahulu di kandang badak, atau diketinggian sekitar 2500-an.
Turun sedikit dari puncak, nanti kalian bisa liat hamparan tanah kosong yang lumayan luas. Yang ditumbuhi tumbuhan langka, bernama Edelweiss. Disana juga ada prasasti orang yang hilang ketika pendakian. Agak sedikit merinding sih, tapi serulah. Buat kamu yang hobi mendaki, boleh dicoba mendaki gunung Pangrango ini.
Komentar